Siang itu terik
Tiga bocah dekil melintas
dengan langkah gontai lalui kendaraan yang tengah berhenti
dalam tengadah tanganmu yang mungil dan dingin
kau pinta secercah harap
lewat gelas plastik pengisi perut
dan lantun lagu yang tak lagi bernada
dibalut baju lusuh
kau bawa deritamu
jiwamu tunduk akan takdir
tanpa perduli lagi masa kanakmu
terdiam dalam geram
teganya mereka diperdaya
dipaksa merasakan
kejamnya dunia
kasihan kamu,nak...
tumbuhlah besar jadilah dewasa
jika kelak kau punya anak
jangan rampas dunianya
Biarkan kejar mimpinya
walau realita memang begitu adanya
(Bdg,12 Februari'09-saat itu di atas sebuah angkot)
