Sabtu, 31 Juli 2010

Bukan sekedar bola (21 Juni 2010)

“Gw heran koq orang-orang suka nonton bola ya? bola satu aja diperebutin! kalo udah ada pertandingan bola udah susah deh diajak ngobrol” komentar seorang mahasiswi coass yang tidak sengaja saya dengar di lab basah fkg sekeloa (terdengar seperti curahan hati ya hehhehe ….)

Suka ga suka sekarang ini memang lagi musim piala dunia jadi ya harus dimaklumi kalau mungkin ada yang jadi dicuekin sama temannya, pacarnya atau bahkan suaminya kalau di tivi sudah menyiarkan pertandingan bola. Entah karena takut terlewat satu gol atau memperhatikan strategi permainan tim kesayangan sehingga perhatian pun benar-benar tercurah. Tapi yang mau saya bahas di sini bukan tentang resensi pertandingan yang (lagi-lagi) tim underdog sedang naik pamornya saat ini karena dapat mengalahkan tim besar!

Pernahkah terpikirkan oleh kita kalau apa yang kita jalani sekarang di dunia ini seperti sedang bermain bola? Atau mungkin hanya saya saja yang suka menganalogikan sesuatu? Yah saya biarkan masing-masing dari kita semua berpendapat di benak masing-masing.



Jadi begini, karena saya senang nonton bola dan saya pernah mencicipi bermain futsal (walau untuk senang-senang hehe…)saya kurang lebih tahu sedikit. Bola yang diperebutkan itu saya anggap sebagai impian. Kita semua punya impian. Impian atau mimpi ingin menjadi orang kaya, pintar, baik, cantik, jadi sukses atau bahkan ingin bahagia. Kita semua berebut untuk meraihnya. Entah kita seseorang yang koleris, sanguin, melankolis maupun se-apatisnya plegmatis pasti punya. Lalu kalau kita sudah punya apa yang harus kita lakukan? Satu kata TINDAKAN. Percuma kita hanya punya mimpi tapi kita tidak punya aksi untuk mewujudkannya. Tapi aksi tidak akan bergerak dan hidup tanpa ada yang namanya motivasi dan keyakinan. Tak perlu harus jauh-jauh mencari yang namanya motivasi. Motivasi ada di dalam diri kita. Motivasi menentukan kemana mimpi mau diarahkan, mau biasa saja atau luar biasa. Sama halnya seperti saat bermain bola, kita pasti ingin bola tersebut masuk ke gawang lawan bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Motivasi itulah yang memicu pemain bola semangat melakukan tindakan dengan latihan sebelum pertandingan. Namun untuk bisa mencapai tujuan dapat memasukkan bola berulang kali ke gawang tidak mungkin hanya dengan sekali latihan. Justru harus berulang kali latihan. Dari yang tidak bisa menjadi mahir bahkan harus mengalami cedera terlebih dahulu. Begitu pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak mungkin mewujudkan beribu mimpi kita kalau hanya melakukan satu tindakan saja tanpa adanya sikap yang konsisten setiap harinya. Seperti pepatah lama yang menjadi moto hidup saya saat ini : “Jadikan setiap hari hidup kita adalah yang terbaik”. Jika dalam perjalanan mewujudkan mimpi kita pernah merasa sulit, hambatan dimana-mana sudah merupakan konsekuensi yang harus kita terima dalam proses tersebut. Seperti saya pernah dinasehati “hidup yang sempurna dan cuma sekali ini tidak akan berharga kalau hanya dihabiskan dengan mengeluh saja”

Ya, benar!kenapa kita harus melulu berpikir hal terburuk, masalah, kendala, kelemahan. Mengapa kita tidak coba berpikir hal yang baik-baik saja, berpikir tentang yang menyenangkan hati, mencari kekuatan dan kelebihan dan memperbaiki kekurangan. Bangkit di saat jatuh dan bisa tersenyum ikhlas saat yang kita mau belum waktunya. Para pemain bola yang profesional saja bisa, mereka tidak henti-hentinya berlatih setiap hari memperbaiki permainannya walau pernah kalah beribu kali. Kalau menurut saya seninya pertandingan bola adalah bukan terletak pada menangnya. Tapi pada keberhasilan dalam melewati pertahanan lawan dan mencetak gol. Menang itu adalah hasil akhir yang kita dapat dari buah perjuangan. Tapi seorang pemain bola tidak sendiri untuk mewujudkannya, dia butuh teman2 satu timnya. Kalau saya bisa analogikan cerita itu bahwa apa yang sedang kita lalui saat ini bukan terletak pada hasil akhirnya,tetapi pada prosesnya. hasil akhir adalah efek yang kita dapat dari perjuangan meraih impian. Dalam meraihnya kita juga tidak mungkin hanya seorang diri, kita punya orang-orang sekitar dan lingkungan yang mendukung untuk mewujudkannya, yang membuat kita selalu menjadi orang positif, yang dapat mengingatkan kita untuk tidak mengeluh dan yang mengingatkan kita untuk tidak lupa bersyukur.


Bandung,21 Juni 2010-untuk saya, kamu, dan mereka
(Ternyata permainan bola mengajarkan banyak hal :D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar