Senin, 03 Juni 2013

Bahagia itu Sederhana


Bahagia itu sederhana
Sesederhana kala terbangun di pagi hari menghirup segarnya udara sekitar
Bahagia itu sederhana
Sesederhana di kala masih menikmati makanan  dalam jumlah yg tak pernah kurang
Bahagia itu sederhana
Sesederhana di kala masih ada waktu mencari rejekiNya atau sekedar menikmati bumi Allah Yang Maha Besar
Bahagia itu sederhana
Sesederhana di kala akal ini masih bisa untuk berpikir
Bahagia itu sederhana
Sesederhana di kala hati ini masih bisa merasakan cinta, empati, emosi
Bahagia itu sederhana
Seederhana di kala tangan ini masih bisa dimanfaatkan untuk membantu sesama
Bahagia itu sederhana
Sesederhana di kala kaki ini melangkah ke majelis ilmu untu peningkatan kualitas diri

Bahagia itu sederhana
Seperti lantunan ayat-ayat cinta Allah yang keluar dari mulutmu
Walau mungkin terbata bata namun tak patah arang untuk menyudahi
Bahagia itu sederhana
Seperti  bulir air matamu saat bercengkrama dgn Tuhanmu di keheningan malam

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat seorang ibu terharu mendengar jerit tangis bayi mungil yg keluar dari rahimnya
Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat seorang ayah meneteskan air mata mendengar lantunan ayat suci dari bibir anaknya yg mungil
Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat seorang anak mencium tangan ibu ayahnya berpamitan sebelum pergi
Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat seorang wanita mendengarkan ijab kabul yg terucap dari pria yg akan menjadi imamnya
Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat msh dpt bertemu dan berkumpul dgn mereka yg tersayang
Bahagia itu sederhana
Sesederhana ukhuwah yg terus hidup melalui rabithoh doa-doa yg tercurahkan
Bahagia itu sederhana
Sesederhana salam sapa dari saudaramu semuslim diatas segala perbedaan

Maka nikmat Tuhanmu manakah lagi yang kamu dustakan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar