Sabtu, 31 Juli 2010

No Title (Untuk suatu introspeksi)

Aku....

Hanyalah manusia biasa yang punya raga, rasa dan cinta
Manusia yang tak punya kuasa untuk merubah yang namanya takdir
Karena hanya Tuhan yang punya kuasa
Tapi aku diberi pilihan

Pilihan untuk menjadi
Seorang “pemenang” bukan “pecundang”
Seorang “pendaki” bukan “pejalan kaki”
Seseorang yang “Akan terus bergerak sejalan dengan tata surya yang berotasi tiada henti”
Seseorang yang “Dapat menerima masa lalu tanpa penyesalan”
Seseorang yang “Tak gentar menghadapi masa depan”
seseorang yang bisa berpikir “Aku pasti bisa” bukan yang berpikir “Aku menyerah”
Seseorang yang berkata “Semua pasti ada jalan keluar” bukan yang berkata “Ini sulit dan tidak mungkin”
Seseorang yang “Selalu mengambil tindakan” bukan sekedar “Menunggu atau omongan belaka saja”
Seseorang yang “Selalu melihat kemungkinan dan kesempatan” bukan “melihat keterbatasan dan masalah”
Sesorang yang menciptakan “keberanian” bukan menciptakan “keraguan dan ketakutan”
Seseorang yang “lebih berbahagia saat memberikan kebahagiaan daripada menerimanya”







_menghidupkan kembali yang hampir redup_ Paris Van Java, 9 Juni 2010

Wanita (21 Juni 2010)

Sebenarnya ada berapa banyak wanita ya di dunia ini? Ah, jangan dunia lah,,,sebut saja Indonesia mmhhh…..tampaknya banyak sekali….hampir di semua tempat wanita begitu mendominasi. Di jalan, perkantoran, sekolah, tempat kuliah, restoran, rumah sakit apalagi di mall. Ada yang pesolek, sederhana, anggun, bahkan tomboy. Wanita tetap wanita sesuai kodratnya yang mempunyai fisik berbeda dengan pria. Bagaimanapun tampilannya tetap istimewa dan terlihat indah diantara kemaskulinan para pria. Teristimewa karena dari yang namanya wanita terlahirlah seorang generasi penerus melalui sebuah rahimnya. Wanita itu adalah ibu. Seseorang yang rela membagi makanannya untuk sang calon bayi, Seseorang yang sudah siap untuk menerima resiko hidup dan mati saat persalinan, seseorang yang mau diganggu waktu bekerjanya hingga waktu tidurnya demi seseorang yang disebut anak. Sungguh luar biasa wanita yang kita sebut ibu.

Tapi seorang ibu juga seorang istri. Istri bagi sang bapak anaknya, Istri bagi peneman hidup dikala suka dan duka perjalanan suaminya, Istri bagi penyemangat dan penghangat dalam keluarga, Istri bagi pemasak terhebat dalam rumah. Sekali lagi saya katakan sungguh luar biasa wanita yang disebut istri.
Baik ibu atau istri, tetap saja dulunya pernah muda dan berjaya bahkan mungkin sampai saat dia masih menjalankan kodrat dan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Berkarir menjadi pengajar, pegawai negeri, karyawan, dokter, perawat, supir, polisi bahkan emansipasi sudah merambah jauh hingga saya pernah melihat di tivi seorang paspampres wanita!

Saya tidak begitu tahu apakah keadaan emansipasi seperti ini yang dicita-citakan oleh Kartini. Maklumlah saya belum lahir pada saat beliau berkeluh kesah tentang terkekangnya para wanita saat itu. Saya hanya tahu dari pelajaran sejarah zaman SD dulu yang mengatakan bahwa konon dulu wanita diperlakukan kolot, tidak boleh sekolah tinggi apalagi kerja di luar. Katanya lagi wanita itu harus di rumah saja, mengurus anak dan suami, memasak dan mencuci. Namun Kartini yang cerdas, supel dan banyak teman membuka wawasan dengan bersahabat pena dengan teman jauhnya. Tak hanya itu Kartini kemudian mempelajari, menganalisa dan mengeluarkan konsep hingga semangatnya yang mengelora menggebrak dinding pemikiran konservatif tentang wanita sampai pada pemunculan bukuHabis Gelap Terbitlah Terang”.

“Habis Gelap Terbitlah Terang” kalimat berisi empat kata yang penuh makna. Kata bermakna yang diharapkan seorang Kartini, wanita Indonesia dapat menerangkan dunia bahkan jika mampu buatlah dunia menjadi lebih terang lagi. Menjadi penerang dalam roda perekonomian negeri, menjadi penerang dalam kancah perpolitikan dan pemerintahan, menjadi penerang dalam dunia kesehatan, dan juga menjadi penerang bagi keluarga.

Namun dibalik semua kekuatan dan kemampuannya mengajukan suara yang dinamakan emansipasi, wanita tetaplah wanita sesuai kodratnya sebagai bagian dari tulang rusuk sang Adam yang masih butuh dilindungi dan dinaungi. Makhluk Tuhan yang menyukai keindahan dan juga senang diperlakukan dengan cara yang “cantik”.

Subhanallah……….


Bandung, 21 Juni 2010–Teruntuk wanita-wanita hebat di seluruh penjuru tanah air-

Bukan sekedar bola (21 Juni 2010)

“Gw heran koq orang-orang suka nonton bola ya? bola satu aja diperebutin! kalo udah ada pertandingan bola udah susah deh diajak ngobrol” komentar seorang mahasiswi coass yang tidak sengaja saya dengar di lab basah fkg sekeloa (terdengar seperti curahan hati ya hehhehe ….)

Suka ga suka sekarang ini memang lagi musim piala dunia jadi ya harus dimaklumi kalau mungkin ada yang jadi dicuekin sama temannya, pacarnya atau bahkan suaminya kalau di tivi sudah menyiarkan pertandingan bola. Entah karena takut terlewat satu gol atau memperhatikan strategi permainan tim kesayangan sehingga perhatian pun benar-benar tercurah. Tapi yang mau saya bahas di sini bukan tentang resensi pertandingan yang (lagi-lagi) tim underdog sedang naik pamornya saat ini karena dapat mengalahkan tim besar!

Pernahkah terpikirkan oleh kita kalau apa yang kita jalani sekarang di dunia ini seperti sedang bermain bola? Atau mungkin hanya saya saja yang suka menganalogikan sesuatu? Yah saya biarkan masing-masing dari kita semua berpendapat di benak masing-masing.



Jadi begini, karena saya senang nonton bola dan saya pernah mencicipi bermain futsal (walau untuk senang-senang hehe…)saya kurang lebih tahu sedikit. Bola yang diperebutkan itu saya anggap sebagai impian. Kita semua punya impian. Impian atau mimpi ingin menjadi orang kaya, pintar, baik, cantik, jadi sukses atau bahkan ingin bahagia. Kita semua berebut untuk meraihnya. Entah kita seseorang yang koleris, sanguin, melankolis maupun se-apatisnya plegmatis pasti punya. Lalu kalau kita sudah punya apa yang harus kita lakukan? Satu kata TINDAKAN. Percuma kita hanya punya mimpi tapi kita tidak punya aksi untuk mewujudkannya. Tapi aksi tidak akan bergerak dan hidup tanpa ada yang namanya motivasi dan keyakinan. Tak perlu harus jauh-jauh mencari yang namanya motivasi. Motivasi ada di dalam diri kita. Motivasi menentukan kemana mimpi mau diarahkan, mau biasa saja atau luar biasa. Sama halnya seperti saat bermain bola, kita pasti ingin bola tersebut masuk ke gawang lawan bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Motivasi itulah yang memicu pemain bola semangat melakukan tindakan dengan latihan sebelum pertandingan. Namun untuk bisa mencapai tujuan dapat memasukkan bola berulang kali ke gawang tidak mungkin hanya dengan sekali latihan. Justru harus berulang kali latihan. Dari yang tidak bisa menjadi mahir bahkan harus mengalami cedera terlebih dahulu. Begitu pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak mungkin mewujudkan beribu mimpi kita kalau hanya melakukan satu tindakan saja tanpa adanya sikap yang konsisten setiap harinya. Seperti pepatah lama yang menjadi moto hidup saya saat ini : “Jadikan setiap hari hidup kita adalah yang terbaik”. Jika dalam perjalanan mewujudkan mimpi kita pernah merasa sulit, hambatan dimana-mana sudah merupakan konsekuensi yang harus kita terima dalam proses tersebut. Seperti saya pernah dinasehati “hidup yang sempurna dan cuma sekali ini tidak akan berharga kalau hanya dihabiskan dengan mengeluh saja”

Ya, benar!kenapa kita harus melulu berpikir hal terburuk, masalah, kendala, kelemahan. Mengapa kita tidak coba berpikir hal yang baik-baik saja, berpikir tentang yang menyenangkan hati, mencari kekuatan dan kelebihan dan memperbaiki kekurangan. Bangkit di saat jatuh dan bisa tersenyum ikhlas saat yang kita mau belum waktunya. Para pemain bola yang profesional saja bisa, mereka tidak henti-hentinya berlatih setiap hari memperbaiki permainannya walau pernah kalah beribu kali. Kalau menurut saya seninya pertandingan bola adalah bukan terletak pada menangnya. Tapi pada keberhasilan dalam melewati pertahanan lawan dan mencetak gol. Menang itu adalah hasil akhir yang kita dapat dari buah perjuangan. Tapi seorang pemain bola tidak sendiri untuk mewujudkannya, dia butuh teman2 satu timnya. Kalau saya bisa analogikan cerita itu bahwa apa yang sedang kita lalui saat ini bukan terletak pada hasil akhirnya,tetapi pada prosesnya. hasil akhir adalah efek yang kita dapat dari perjuangan meraih impian. Dalam meraihnya kita juga tidak mungkin hanya seorang diri, kita punya orang-orang sekitar dan lingkungan yang mendukung untuk mewujudkannya, yang membuat kita selalu menjadi orang positif, yang dapat mengingatkan kita untuk tidak mengeluh dan yang mengingatkan kita untuk tidak lupa bersyukur.


Bandung,21 Juni 2010-untuk saya, kamu, dan mereka
(Ternyata permainan bola mengajarkan banyak hal :D)

Mimpi (30 Nov ‘09)

Mimpi….begitu sering kita mendengar kata mimpi, dari mulai Mario teguh hingga grup nidji saat menyanyikan soundtrack laskar pelangi. Masing-masing orang punya persepsi sendiri. Saya, kamu, dia, dan mereka. Setiap kita juga punya cara sendiri untuk mengejar mimpi itu. Banyak para motivator mengatakan “JANGAN PERNAH TAKUT UNTUK BERMIMPI KARENA MIMPI ITU AKAN MEMBAWA KITA PADA SATU TUJUAN YANG NYATA” tapi banyak juga dari kita yang mengatakan bahwa JANGAN TERLALU SERING MIMPI, NANTI KALO JATUH SAKIT BANGET RASANYA”. See? Silahkan berkomentar di hati masing-masing ^_^


Jujur, sampai sekarang saya tidak terlalu tahu arti mimpi secara harfiah dalam kamus bahasa Indonesia tapi yang saya tahu bahwa apa yang saya lakukan sekarang dan mungkin beberapa orang di sekita saya, saat ini berjalan dan bergerak atas MIMPI. MIMPI SAYA yang semula hanya suka bermain dokter-dokteran saat masih kecil atau MIMPI SAYA yang semula hanya suka menulis di dinding dan membaca berbagai buku cerita atau MIMPI SAYA yang semula hanya ingin berani berbicara di depan umum atau MIMPI SAYA yang semula ingin bisa main futsal dan punya tim! Tapi justru mimpi-mimpi itu yang membawa saya seperti sekarang menjalani separuh perjalanan seperti menyusuri kerasnya perjuangan di dunia perkoasan dokter gigi, bisa mencicipi sebentar indahnya bermain futsal dan berada dalam tim, merasakan sesaat bagaimana berbicara di muka umum hingga menghandle acara, berani menulis di media and de el el.Memang..terlalu banyak stok mimpi-mimpi yang masih saya simpan di belakang hingga saya tak sabar untuk terus mengejarnya seperti halnya beberapa teman saya lakukan. Seperti sahabat-sahabat saya WAHYUNING,SlLVIA FITRIANI, NANA,NURMEISARI, dkk mengejar mimpinya menjadi dokter gigi, seorang DIRA YUWANA lewat usaha fashionnya, mantan anak kosan saya MEILIA, DINI, dkk mewujudkan mimpinya menjadi dokter , seorang GINA S. NOER bersama suami mewujudkan mimpinya dalam film “Queen Bee” dan “Garuda di dadaku”, seorang AZKYA mewujudkan mimpinya menjadi dokter gigi dan magister manajemen rumah sakit, seorang RAESYULITA PURGIYANI mewujudkan mimpi menjadi dancer sejati, seorang MOKHAMAD FAHMI mewujudkan mimpinya menjadi backpacker ‘nekat’ dengan berkeliling Indonesia, sepupu saya RICKY mengejar mimpinya menjadi EO musik, seorang TAMA mewujudkan mimpinya lewat jepretan kamera menjadi fotografer sehandal darwis triadi, seorang FARID RIFAI mengejar cita-citanya hingga jauh-jauh sekolah ke Mesir, seorang DANNY rela meninggalkan keluarganya kerja hingga ke Oman, seorang VICKY mengejar mimpi hingga ke London atau seorang SUKMA mengejar mimpinya yang super dua kali lipat banyaknya dari saya (coba saja tanya orangnya hehe..)
Tapi mimpi hanya tinggal mimpi tanpa adanya suatu aksi, keyakinan dan doa. Ada satu kalimat yang saya kutip dari satu buku “ UNTUK MENCAPAI HAL YANG BESAR , KITA BUKAN HANYA BERMIMPI TETAPI HARUS PERCAYA, DAN BUKAN HANYA PERCAYA TETAPI JUGA HARUS MENGAMBIL TINDAKAN”

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik
Tuhan pasti ‘kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa
(potongan lirik diatas salah satu yang menginspirasi saya dalam mengejar mimpi-mimpi dan terus mewujudkannya…..)



Bandung,30 Nov ‘09

Brand Newww!!

Baruuu..baru....horeee!
pengobat kerinduan menulis karena wordpress saya ga bisa kebuka (damn!) kebodohan akibat lupa password hehe...
but the stories must go on...yak mungkin saya harus mengumpulkan lagi celoteh-celoteh ga penting saya yang juga saya muat di salah satu jejaring sosial...biar smua bisa terkumpul disini

ini kepuasan bagi saya saat bisa bercerita walau hanya satu baris.....seperti nama blog ini saja saya beri lolipop warna warni dan semoga saja isinya  manis seperti rasa permen lolipop sluurrrppp!


Selamat menikmatiii... :9